Om, lagi nerima telepon dari siapa (foto by: Masteguh)
Om, lagi nerima telepon dari siapa (foto by: Masteguh)

Beberapa waktu yang lalu, tepatnya pada tanggal 17 Januari 2017 saya bersama dengan Mas Teguh (Redaktur Tribun Lampung) dan Perdiansyah (Fotografer Tribun Lampung) singgah ke Kota Liwa untuk berkunjung kebeberapa tempat wisata yang ada di Lampung Barat yaitu seperti, Taman Ham Tebiu ini.

Taman Ham Tebiu ini berlokasi di jantung Ibukota Kabupaten Lampung Barat dengan luas kurang lebih sekitar 3 Hektar.

Lokasi Taman Ham Tebiu tersebut berada di sisi kiri jalan raya menuju ke arah Komplek Perkantoran Pemda Lampung Barat yang jarak tempuhnya kurang lebih 1 Km dari Tugu Ara.


Cerita Mistis Taman Ham Tebiu

Taman Ham Tebiu ini menyimpan sebuah cerita mistis bagi penduduk Lampung Barat, sehingga banyak warga yang berpikir di Taman Ham Tebiu masih ada hal-hal yang masih berbau goib.

Terlebih lanjutnya, saat gempa bumi yang mengguncang Kota Liwa tersebut di sekitar tahun 1994 dengan kekuatan 6,9 skala richter, danau tersebut digunakan untuk memandikan ratusan mayat secara masal.

Dan bambu-bambu yang berada di sekitar danau ditebang untuk memudahkan proses memandikan mayat korban gempa bumi.

Paska waktu itu, warga tidak ada lagi yang menggunakannya. Saat ini, terangnya, air danau cenderung keruh dan terkesan menyeramkan bila siang,sore maupun malam hari.

Terlepas dari cerita mistis tersebut, Taman Ham Tebiu kini merupakan salah satu taman kota yang dibangun oleh Pemerintah Kabupaten Lampung Barat dengan tujuan untuk penyediaan taman terbuka (ruang terbuka hijau), tempat bermain anak serta tempat berkumpul bersama keluarga, teman dan pacar.

PS: Foto-foto milikΒ Mas Teguh Prasteyo

Share

30 comments

  1. Yah lebih baik air di taman ini tetap dililit cerita misteri. Kalau nggak ada yang takut malah airnya bakal cepat keruh atau pamannya cepat rusak karena dieksploitasi πŸ™‚

  2. Wih, nggak kebayang, kalau malam di sana pasti suasananya sunyi banget. Kesunyian yang sangat menunjang untuk uji nyali. Saya sepakat kalau ceritanya memang mesti “hidup” untuk mencegah eksploitasi berlebihan, tapi semoga ini tidak menghalangi minat masyarakat berkunjung ke sana, atau menghambat upaya pemerintah setempat memperindah taman ini sebagai paru-paru bagi wilayah itu.

    1. Jangan dbayangin mas. Hehe, dsana malam sepi banget.. Kalau buat uji nyali ya dtaman ini lah mas. Ya aku jg dcerita pas waktu lg mau pulang dari taman tersebut mas sama teman dan sempat kaget jg. Ya smoga saja ya mas gara..

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *