Patung Empat Marga
Patung Empat Marga

​Diakhir bulan Januari kemarin, saya bersama anak-anak Lemes Traveler berkunjung ke salah satu Objek Wisata yang sedang hits dan berada di Kabupaten Tulang Bawang Barat yaitu Patung Empat Marga atau yang kerap disebut anak muda Patung Hokage (Naruto fans).


Tulang Bawang Barat mempersembahkan suatu mahakarya yang sangat luar biasa yaitu Patung Empat Marga atau Megow Pak

Patung Empat Marga atau Megow Pak ini adalah merupakan suatu Organisasi atau Persekutuan masyarakat Hukum Adat yang terbentuk dengan tujuan mempertahankan hak-hak masyarakat Hukum Adat Tulang Bawang yang kala itu akan  terampas di masa Pemerintahan Kolonia Belanda.

Seperti namanya Megow Pak atau Empat Marga terdiri dari Empat Tokoh dari Keturunan Asal atau Persekutuan Besar, yaitu:

1. Buay Rujung dengan Wilayah Tegamo’an
2. Buay Bolan dengan Wilayah Buay Bolan Udik dan Buay Bolan Ilir
3. Sembilan Empu dengan Wilayah Way Umpu/Mesuji
4. Buay Sepertung dengan Wilayah Aji

Kepemerintahan Kemargaan yang di Kepalai oleh Persirah (Kepala Kepemerintahan Umum sekaligus sebagai Kepala Adat) ini berlaku lagi setelah dikeluarkannya Keputusan Residen No.152 dan 153/1952.

Namun dengan dihapuskannya sistem kepemerintahan itu tidak ikut menghapuskan Sistem Adat yang berlaku dalam Wilayah Hukum Adat Megow Pak Tulang Bawang baik yang berkenaan dengan Prilaku Budaya maupun Hak-hak Masyarakat Adatnya. Terutama tentang penggunaan Hak Tanah dalam Wilayah Hukum Adat Megow Pak Tulang Bawang.

Maksud dan Tujuan

Nah, jadi maksud dan tujuan berdirinya Patung Megow Pak atau Empat Marga ini mungkin untuk mengabadikan atau melestarikan Lembaga Megow Pak Tulang Bawang yang sampai saat ini masyarakat Hukum Adat Megow Pak masih ada dan diakui keberadaannya.

Patung Empat Marga itu sendiri dibuat dengan ketinggian sekitar 10 meter.

Rencannya di lokasi bangunan ini akan kembali diperluas tahun ini dengan membangun taman dan jembatan gantung, tidak jauh di depan lokasi patung tersebut. Bahkan akan ada relief di sepanjang tebing.


Jarak Tempuh dan Menghilangkan Rasa Angker

Dari Kota Bandar Lampung untuk ke Kampung Panarangan Kabupaten Tulang Bawang Barat butuh waktu sekitar 2,5 jam – 3 jam perjalanan.

Dan menurut warga setempat, bangunan ini selain untuk jadi objek wisata juga sengeja dibuat untuk menghilangkan kesan “Angker” di lokasi tersebut. Sebab, lokasi ini dikenal jadi lokasi rawan kriminalitas dan rawan kecelakaan.

Share

30 comments

  1. Oalah bingung saya mencari Mas Fajrin di foto itu, ternyata yang pakai baju merah, haha. Salut, menjadikan kesatuan masyarakat hukum adat sebagai suatu penanda budaya. Iya, mudah-mudahan image buruk rawan kriminalitas itu bisa sirna dengan pembangunan taman-taman seperti ini, selain itu agar aparat di sana selalu siaga mengayomi keamanan masyarakat. Kayaknya patung model begini baru ada ini saja di Indonesia ya, Mas? Keren tuh, pertama dan satu-satunya (sejauh ini), hehe…

    1. Hehehe.. gampang kok mas cari aku.. Ketemu kan mas aku yg mana.. Amien, mudah”an image tersebut tidak ada lagi mas.. Ya mas patung empat marga tersebut sengeja dbangun untuk mengebadikan tokoh empat marga di tulang bawang barat..

  2. Pinter ya Pemda Tulang Bawang dalam menarik hati anak muda untuk mengenali budaya mereka. Patung Hokage ini akan selalu membuat orang bertanya mengenai latar belakangnya. Rasa ingin tahu pengunjung abadikan adat-istiadat dengan sendirinya, setidaknya diceritakan dari mulut ke mulut 🙂

    1. Pemda Tulang Bawang Barat emang mau mengenalkan budaya Tanah Kelahiran mereka tante evi. Setelah aku sempat bertanya dengan anak Panarangan itu sendiri.. Apa lg kalau sudah weekend ramai sekali pengunjung tante disini

    1. Ya karena untuk kelestarian Adat makanya dibuatkan Patung ini.. Wah di Sumatera Utara juga ada y Mbak Patung Marga.

    1. Kan ada Eyang nya Lemes Traveler Om.. Hehehe.. Cus Om ke Tulang Bawang Barat banyak Destinasi Wisata disana

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *